Teguh Kusumah Akbar
TERIMA KASIH!


Teguh Kusumah Akbar
Mengeksplorasi sesuatu yg baru bagi saya adalah sebuah kenikmatan tersendiri, juga merupakan sarana untuk mengenal lebih jauh lagi tentang Indonesia. Karena disetiap perjalanan ada pelajaran yg bisa dipetik & dibagi bersama dengan orang-orang disekitarmu.


Teguh Kusumah Akbar
Saat menuju Pacitan, saya sedikit melalui rute yang digunakan oleh Jendral Sudirman saat melakukan grilya. Rute yang dilalui Bantul, Parangtritis, Wonosari, hingga daerah Pracimant...


Teguh Kusumah Akbar
Hamparan kabut yang sedang memeluk mesra Sungai Oya menciptakan pemandangan pagi yang dramatis, membuatku serasa menjejak di negeri atas awan. Lokasi ini ada di daerah Kebun Buah M...


Teguh Kusumah Akbar
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Purwakarta saya menyempatkan untuk sarapan di salah satu rumah makan legend yaitu Lontong Kari Kebon Karet Bandung. ...
COMPLETED


Teguh Kusumah Akbar
Dihari terakhir selepas berkegiatan bareng komunitas Kartala dan selepas melakukan perjalanan panjang, saya menghabiskan waktu dengan berenang di wisa...


Teguh Kusumah Akbar
Dihari terakhir tantangan ini saya senang bisa menghabiskan waktu bersama orang-orang yang baik dan hebat. Mereka melakukan kegiatan positif untuk mem...


Teguh Kusumah Akbar
Mas Wahyudi dan Mbak Uswatun beserta kakak2nya mereka mendirikan TPA dan ruang belajar Nurul Falah di dusun Guyangan, Wonolelo-Bantul. Dengan latar be...
#trueculture
Dibeberapa pawon (dapur) rumah Jawa kamu akan menemukan alat masak yang biasa digunakan, yaitu tungku tradisional yang memiliki berbagai sebutan lokal di antaranya pawon, keren, dhingkel, luweng, atau anglo.
#truenature
Hamparan kabut yang sedang memeluk mesra Sungai Oya menciptakan pemandangan pagi yang dramatis, membuatku serasa menjejak di negeri atas awan. Lokasi ini ada di daerah Kebun Buah Mangunan, Kabupaten Bantul. Salah satu wisata yang sedang hitz di Yogyakarta.
Bisa dibilang siapa yang tidak tau pantai ini, pantai Parangtritis... Tapi apakah kamu pernah menikmatinya dari ketinggian seperti ini? Spot ini masih sangat jarang orang tau lho... kebanyakan orang menikmatinya dari wisata paralayang.
Dihari ketiga saya bermalam di panati Srau Pacitan. Sebuah kawasan wisata yang bisa dibilang belum terlalu pamor. Tapi jangan salah di kawasan wisata ini kamu akan berdecak kagum saat melihat keindahan ke 4 pantai yang berada dalam satu kawasan ini.
Sungguh sambutan dari Srau yang membuat rasa lelah terbayarkan dengan pemandangan yang menakjubkan. Di pantai ini kamu akan disuguhkan pemandangan sunset yang luar biasa lho. Datanglah ketika bukan musim libur karena disitulah kamu akan benar-benar merasakan keintiman dengan tempat ini.
Kata siapa Raja Ampat hanya ada di Papua... ternyata di Pacitanpun ada lho yang mirip-mirip. Lokasinya berada di Pantai Kasap, Pacitan. Untuk melihatnya kamu musti menaiki bukit terlebih dahulu. Pantai Kasapnya sendiri memiliki ciri khas dengan ombak yang besar.
Sangat kebetulan sekali saya diajak berkegiatan dengan komunitas Kartala dimana kegiatan tersebut berada di lokasi wisata Mata Air Cisaladah. Selain kamu bisa mandi di mata air ini, kamu juga bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan pendidikan. Disini terdapat tempat baca cahaya untuk anak-anak disini
#truefoodie
Belum lengkap rasanya kalau ke Jogja tidak mampir ke warung Bu Wied dan menikmati segelas wedang uwuh khas Imogiri. Ditambah dengan sepiring bubur yang dipadukan dengan bumbu gudeg, opor ayam, telor dan krecek... hmmm mantap lho guys. Lokasinya ada didekat kawasan Makan Raja-Raja Imogiri.
Mungkin apabila dilihat ini hanyalah makanan biasa saja, namun didalam makanan ini terdapat banyak harapan dari ibu penjual warung yang berada didepan lokasi Pantai Gampar, Srau. Ibu yang memiliki nama suami mirip dengan saya ini menjelaskan banyak hal tentang lokasi wisata disini.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Purwakarta saya menyempatkan untuk sarapan di salah satu rumah makan legend yaitu Lontong Kari Kebon Karet Bandung. Tempat ini kalau saat weekend tiba akan sangat dipadati oleh pengunjung. Jadi buat temen2 yang ke Bandung wajib nyobain kelezatan Lontong Kari ini.
#truedenim
#truecapture
Masih dilokasi rumah belajar Nurul Falah, Dusun Guyangan, Wonolelo - Bantul. Saya bersyukur masih bisa bercengkrama dan bercanda gurau dengan adik-adik disini dan berbagi sedikit pengalaman dengan mereka.
Kadang saat kita berpetualang selalu banyak hal yang tak terduga, contohnya saat saya diluar rencana mengambil keputusan untuk melanjutkan perjalanan dengan roda dua menuju Pacitan dari Yogyakarta.
Saat malam menjelang ribuan bintang menyambut kedatangan saya disini. Menikmati suara ombak ditengah kesunyian manusia lainnya membuat malam itu terasa syahdu menggema dalam diri.
#truepeople
Mas Wahyudi dan Mbak Uswatun beserta kakak2nya mereka mendirikan TPA dan ruang belajar Nurul Falah di dusun Guyangan, Wonolelo-Bantul. Dengan latar belakang mereka seorang buruh Tani, keluarga ini tetap peduli dengan anak-anak disekitarnya. Mereka berharap semoga anak2 disini bisa lebih baik lagi.
Namanya si Mbok begitulah perkenalan singkat saya dengan beliau. Dia bekerja diusianya yang sudah tidak muda lagi, dia melakukan itu untuk menghidupi keluarganya di rumah. Si Mbok hanyalah seorang buruh tani sekaligus pedagang yang terus bekerja tanpa rasa keluh dan kesah.
Saat saya sedang asik mengeksplorasi kawasan panati Srau, tak sengaja saya melihat dan bertemu dengan bapak ini ditengah terik matahari siang itu. Beliau ternyata sedang mancing ikan diatas ketinggian tebing (rock fishing) untuk beliau nikmati hasilnya nanti bersama keluarga.
Mereka masih muda, namun apa yang mereka lakukan tidak seperti kebanyakan pemuda lainnya. Mereka menyempatkan waktu untuk berbagi keceriaan dan ilmu mereka dengan adik2 di Cisaladah. Kegiatan bareng rekan2 Kartala ini membuat saya yakin kalau negeri ini masih punya harapan baik kedepannya.